Rabu, 20 Agustus 2014

Kebudayaan dan Kesenian Cepu


Penduduk Cepu sangat beragam, hal ini tak lepas dari adanya Industri Minyak yang telah berdiri puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu di Cepu. Namun demikian kesenian daerah masih banyak yang dilestarikan.

  Gambar : Tayub

Tayub merupakan sebuah seni pertunjukan rakyat yang cukup populer di Kabupaten Blora umumnya dan Cepu pada khususnya. Kesenian rakyat ini hampir menyebar di seluruh wilayah Kabupaten Blora. Agar kesenian rakyat ini tetap eksis dan tidak berkonotasi ” negatif ” di masyarakat, maka pemerintah Kabupaten Blora perlu membuat aturan atau lebih tepatnya tata tertib yang harus ditaati oleh para penari tayub. Di sisi lain, agar kesenian ini tetap hidup di tengah masyarakat, maka Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas terkait berupaya mengadakan even tahunan di tempat-tempat wisata atau hiburan. Keberadaan tayub sebagai kesenian rakyat merupakan salah satu peluang yang cukup potensial sebagai daya dukung bagi obyek wisata tertentu yang ada di Kabupaten Blora.


Gambar : Barongan


Merupakan salah satu kesenian rakyat yang sangat populer di kalangan masyarakat Blora dan Cepu. Alur cerita nya bersumber dari hikayat panji. Dalam kesenian ini tercermin sifat-sifat kerakyatan seperti spontanitas, sederhana, keras, kompak yang dilandasi kebenaran. Kesenian barongan berbentuk tarian kelompok yang terdiri dari tokoh Singo Barong, Bujangganong, Joko Lodro/Gendruwon. Jaranan/Pasukan Berkuda, serta prajurit.
Dialek
Cepu mempunyai dialek khas yang tidak dimiliki daerah lain. Ada beberapa kata dan imbuhan yang menjadi ciri khasnya.
  • leh; dalam bahasa indonesia berarti toh, contoh : piye leh iki? artinya bagaimana toh ini?
  • -em; imbuhan yang dalam bahasa indonesia berarti -mu, contoh : omahem = omahmu = rumahmu
  • sutoh, mboyak; dalam bahasa indonesia berarti masa bodoh
  • -ok, -oh; imbuhan yang menggantikan huruf -u (khusus angka), contoh : sicok = siji = satu, sepuloh = sepuluh
Sumber : Link

Tidak ada komentar:

Posting Komentar